Fafirru ilallooh

Fafirru ilallooh
FAFIRRUU ILALLOOH - LARILAH KEMBALI KEPADA ALLOH

Kamis, 24 November 2011

MENYONGSONG TAHUN BARU HIJRIYAH (1 MUHAROM 1433 H)

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohiim - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh..
Diberitahukan Kepada Seluruh Jamaah Wahidiyah bahwa pada :
Hari         : SABTU
Tanggal   : 26 Nopember 2011 
bertepatan Akhir Tahun Hijriyah 1432 dihimbau untuk melaksanakan Mujahadah Menyongsong Tahun Baru Hijriyah 1433
Atas seluruh perhatian dan dukungan dalam bentuk apapun terutama dukungan do'a & mujahadah, kami haturkan ribuan terima kasih teriring do'a Jazaakumullohu khoiroti wasa'adatid dunya wal akhiroh, Aamiin
Dalil - dalil Puasa di bulan Muharom (10 Muharom/ Asyuro)
  1. Sabda Rasul saw : “sebaik baik puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram” (shahih Ibn Hibban hadits no.3636)
  2. Sabda Rasulullah saw : “puasa hari asyura menghapus dosa setahun yg sebelumnya” Shahih Muslim hadits no.1162)
  3. sunnah membelanjakan hadiah untuk istri dan keluarga di hari asyura, dan para sahabat menjadikan puasa untuk anak2 mereka yg masih bocah pula, diriwayatkan dalam beberapa hadits pada shahih muslim bahwa shabata mengumpulkan anak anak bocah mereka di masjid dan membuatkan mainan mainan untuk mereka, bila mereka menangis karena lapar maka mainan itu diberikan pada mereka untuk melupakan lapar dan hausnya. (shahih Muslim).
  4. mengenai puasa di bulan muharram yg terbaik adalah pada tanggal 9-10.
  5. dan riwayat shahih menyatakan bahwa puasa paling afdhal setelah ramadhan adalah di bulan muharram.
  6. Niat Puasa Aasyura (10 Muharram) :
    ” NAWAYTU SHAUM ASYURA SUNNAH LILLAHI TA’ALA”
  7. Puasa 10 muharram adalah sunnah Rasul saw, demikian belasan hadits riwayat shahih Bukhari dan shahih Muslim dan lainnya, riwayat shahih Muslim bahwa Rasul saw bersabda puasa 10 muharram menghapus dosa setahun,
    riwayat shahih Ibn Hibban sebaik baik puasa setelah ramadhan adalah puasa asyura (10 muharram).Dalam madzhab syafii (madzhab kita), berpuasa adalah pada 9-10, karena Imam Syafii berfatwa terdapat hadits Rasul saw bahwa jika aku menjumpai tahun yg akan datang aku akan berpuasa 9 dan 10 muharram, namun beliau wafat dan tidak sempat melaksanakan puasa 9 - 10,
    namun Imam syafii berfatwa bahwa puasa 9-10 jauh lebih berhak dilakukan, demi tidak menyamai yahudi yg berpuasa hanya pada 10 Muharram saja, karena Rasul saw selalu mengajarkan untuk tidak menyamakan diri dg yahudi dan nasrani

Jumat, 11 November 2011

Pelaksanaan Mujahadah Rubu'ussanah Jama'ah Wahidiyah Sidoarjo

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohiim - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh..

 

Diberitahukan Kepada Seluruh Jama'ah Wahidiyah / Simpatisan daerah Sidoarjo dan sekitarnya untuk menghadiri Pelaksanaan Mujahadah Rubu'ussanah Jama'ah Wahidiyah Sidoarjo  :


Malam ini Sabtu
Tanggal : 12  Nopember 2011
Tempat : kediaman Bapak Mudzakir, Jl. Turisari Gg 3/32 Sepanjang (Belakang TK Aisiyah,          Mangunan Sepanjang)

Pukul : Jam 20 WIB Tepat 

Atas seluruh perhatian dan dukungan dalam bentuk apapun terutama dukungan do'a & mujahadah, kami haturkan ribuan terima kasih teriring do'a Jazaakumullohu khoiroti wasa'adatid dunya wal akhiroh, Aamiin.
Mohon maaf atas segala kekurangtepatan.


Wassalamu'alaikum Wr Wb
Jamaah Wahidiyah Sidoarjo

Jumat, 04 November 2011

HIMBAUAN PELAKSANAAN MUJAHADAH WUQUF PADANGA AROFAH

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohiim - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh..

Diberitahukan Kepada Seluruh Jamaah Wahidiyah agar supaya melaksanakan Mujahadah Wuquf pada hari ini :

Hari / tanggal : Sabtu, tgl 5-11-2011 
Acara : Dianjurkan berMujahadah Wuquf dg berjamaah
Pukul : antara jam 16.00 - 22.00 WIB
dengan aurot Mujahadah Bilangan 7.17 TIGA KALI RAMBAHAN

Atas seluruh perhatian dan dukungan dalam bentuk apapun terutama dukungan do'a & mujahadah, kami haturkan ribuan terima kasih teriring do'a Jazaakumullohu khoiroti wasa'adatid dunya wal akhiroh, Aamiin.
Mohon maaf atas segala kekurangtepatan.
Wassalamu'alaikum Wr Wb

Jumat, 14 Oktober 2011

Jamaah Wahidiyah Sidoarjo Indonesia: Mari Kita Sukseskan & Songsong Mujahadan Nisfussan...

Jamaah Wahidiyah Sidoarjo Indonesia: Mari Kita Sukseskan & Songsong Mujahadan Nisfussan...: Assalamu'alaikum Wr Wb Bismillahirrohmanirrohiim - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh.. Kepada Seluruh Jamaah Wahidiyah mari kita bersama-sama...

Mari Kita Sukseskan & Songsong Mujahadan Nisfussanah Jatim

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohiim - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh..

Kepada Seluruh Jamaah Wahidiyah mari kita bersama-sama Hadir Malam ini mengikuti 

Mujahadah Nishfussanah Propinsi Jawa Timur
Hari / tanggal : Sabtu malam Minggu,15 Oktober 2011
Acara : Mujahadah Nisfissanah & Halal bi Halal
Pukul : 20.00 WIB s/d Selesai
Tempat : GEDUNG NASIONAL INDONESIA,
Jl. Dr. SUTOMO No.1 Depan Masjid Jami' Alun-alun SUMENEP MADURA

Atas seluruh perhatian dan dukungan dalam bentuk apapun terutama dukungan do'a & mujahadah, kami haturkan ribuan terima kasih teriring do'a Jazaakumullohu khoiroti wasa'adatid dunya wal akhiroh, Aamiin.
Mohon maaf atas segala kekurangtepatan.
Wassalamu'alaikum Wr Wb

Minggu, 04 September 2011

SEJARAH HALAL BIHALAL & FILOSOFI IDUL FITRI


Seorang budayawan terkenal Dr Umar Khayam (alm), menyatakan bahwa tradisi Lebaran merupakan terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya tersebut demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya tradisi Lebaran itu meluas ke seluruh wilayah Indonesia, dan melibatkan penduduk dari berbagai pemeluk agama. Untuk mengetahui akulturasi kedua budaya tersebut, kita cermati dulu profil budaya Islam secara global. Di negara-negara Islam di Timur Tengah dan Asia (selain Indonesia), sehabis umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri tidak ada tradisi berjabatan tangan secara massal untuk saling memaafkan. Yang ada hanyalah beberapa orang secara sporadis berjabatan tangan sebagai tanda keakraban.
Menurut tuntunan ajaran Islam, saling memaafkan itu tidak ditetapkan waktunya setelah umat Islam menyelesaikan ibadah puasa Ramadan, melainkan kapan saja setelah seseorang merasa berbuat salah kepada orang lain, maka dia harus segera minta maaf kepada orang tersebut. Bahkan Allah SWT lebih menghargai seseorang yang memberi maaf kepada orang lain (Alquran Surat Ali Imran ayat 134).
Budaya sungkem
Dalam budaya Jawa, seseorang “sungkem” kepada orang yang lebih tua adalah suatu perbuatan yang terpuji. Sungkem bukannya simbol kerendahan derajat, melainkan justru menunjukkan perilaku utama. Tujuan sungkem, pertama, adalah sebagai lambang penghormatan, dan kedua, sebagai permohonan maaf, atau “nyuwun ngapura”. Istilah “ngapura” tampaknya berasal dari bahasa Arab “ghafura”.
Para ulama di Jawa tampaknya ingin benar mewujudkan tujuan puasa Ramadan. Selain untuk meningkatkan iman dan takwa, juga mengharapkan agar dosa-dosanya di waktu yang lampau diampuni oleh Allah SWT. Seseorang yang merasa berdosa kepada Allah SWT bisa langsung mohon pengampunan kepada-Nya. Tetapi, apakah semua dosanya bisa terhapus jika dia masih bersalah kepada orangorang lain yang dia belum minta maaf kepada mereka?
Nah, di sinilah para ulama mempunyai ide, bahwa di hari Lebaran itu antara seorang dengan yang lain perlu saling memaafkan kesalahan masingmasing, yang kemudian dilaksanakan secara kolektif dalam bentuk halal bihalal. Jadi, disebut hari Lebaran, karena puasa telah lebar (selesai), dan dosa-dosanya telah lebur (terhapus).
Dari uraian di muka dapat dimengerti, bahwa tradisi Lebaran berikut halal bihalal merupakan perpaduan antara unsur budaya Jawa dan budaya Islam.
Sejarah halal bihalal
Sejarah asal mula halal bihalal ada beberapa versi. Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, bahwa tradisi halal bihalal mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Dalam rangka menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri.
Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam, dengan istilah halal bihalal. Kemudian instansi-instansi pemerintah/swasta juga mengadakan halal bihalal, yang pesertanya meliputi warga masyarakat dari berbagai pemeluk agama.
Sampai pada tahap ini halal bihalal telah berfungsi sebagai media pertemuan dari segenap warga masyarakat. Dan dengan adanya acara saling memaafkan, maka hubungan antarmasyarakat menjadi lebih akrab dan penuh kekeluargaan.
Karena halal bihalal mempunyai efek yang positif bagi kerukunan dan keakraban warga masyarakat, maka tradisi halal bihalal perlu dilestarikan dan dikembangkan. Lebih-lebih pada akhir-akhir ini di negeri kita sering terjadi konflik sosial yang disebabkan karena pertentangan kepentingan.
Makna Idul Fitri
Ada tiga pengertian tentang Idul Fitri. Di kalangan ulama ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada kesucian. Artinya setelah selama bulan Ramadan umat Islam melatih diri menyucikan jasmani dan rohaninya, dan dengan harapan pula dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, Maka memasuki hari Lebaran mereka telah menjadi suci lahir dan batin.
Ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada fitrah, atau naluri religius. Hal ini sesuai dengan Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183, bahwa tujuan puasa adalah agar orang yang melakukannya menjadi orang yang takwa atau meningkat kualitas religiusitasnya.
Ada pula yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada keadaan di mana umat Islam diperbolehkan lagi makan dan minum siang hari seperti biasa. Di kalangan ahli bahasa Arab, pengertian ketiga itu dianggap yang paling tepat.
Dari ketiga makna tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memasuki Idul Fitri umat Islam diharapkan mencapai kesucian lahir batin dan meningkat kualitas religiusitasnya. Salah satu ciri manusia religius adalah memiliki kepedulian terhadap nasib kaum yang sengsara. Dalam Surat Al-Ma’un ayat 1 -3 disebutkan, adalah dusta belaka kalau ada orang mengaku beragama tetapi tidak mempedulikan nasib anak yatim. Penyebutan anak yatim dalam ayat ini merupakan representasi dari kaum yang sengsara.
Oleh karena itu dapat kita pahami, bahwa umat Islam yang mampu wajib memberikan zakat fitrah kepada kaum fakir miskin, dan pemberian zakat tersebut paling lambat sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Aturan ini dimaksudkan, agar pada waktu umat Islam yang mampu bergembira ria merayakan Idul Fitri jangan ada orang-orang miskin yang sedih, atau sampai menangis, karena tidak ada yang dimakan.
Agama Islam sangat menekankan harmonisasi hubungan antara si kaya dan si miskin. Orang-orang kaya diwajibkan mengeluarkan zakat mal (harta), untuk dibagikan kepada delapan asnaf (kelompok), di antaranya adalah kaum fakir miskin.
Dari uraian di muka dapat disimpulkan, bahwa Idul Fitri merupakan puncak dari suatu metode pendidikan mental yang berlangsung selama satu bulan untuk mewujudkan profil manusia yang suci lahir batin, memiliki kualitas keberagamaan yang tinggi, dan memelihara hubungan sosial yang harmonis

Sabtu, 13 Agustus 2011

PERINGATAN MALAM NUZULUL QUR'AN

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohiim - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh..



Diberitahukan kepada seluruh pengamal wahidiyah dan juga masyarakat pada umumnya bahwa JAMA'AH WAHIDIYAH PUSAT mengadakan acara malam nuzulul qur'an yang insyaAlloh dilaksanakan pada :
tanggal : 16 Romadhan/ 16 Agustus 2011
jam : 20.00 s/d selesai
Tempat : MASJID MILADIYYAH KEDUNGLO KEDIRI  Jln. Jalan KH. Wachid Hasyim Gg IV Bandarlor kec. Mojoroto kota kediri



Atas seluruh perhatian dan dukungan do'a & mujahadah, kami haturkan ribuan terima kasih, 
teriring do'a Jazaakumullohu khoiroti wasa'adatid dunya wal akhiroh, Amiin.
Mohon maaf atas segala kekurangtepatan.
Wassalamu'alaikum Wr Wb

Selasa, 09 Agustus 2011

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh...

Semoga Romadlon Tahun Ini Benar-benar Lebih Menigkat dari Pada Tahun Sebelumnya Amiin

JAMA'AH WAHIDIYAH SIDOARJO

Senin, 30 Mei 2011

Pelaksanaan Resepsi Mujahadah Kubro

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohiim - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh..

 

Diberitahukan Kepada Seluruh Jamaah Wahidiyah / Simpatisan untuk menghadiri Pelaksanaan Resepsi Mujahadah Kubro dalam rangka Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW dan Haul Hadlrotus Syekh KH. Abdul Madjid Ma'roef QS wa RA ke 22, pada  :


Tanggal : 16 - 20 Juni 2011
Tempat : Kedunglo - Kediri - Jawa Timur - Indonesia


Atas seluruh perhatian dan dukungan dalam bentuk apapun terutama dukungan do'a & mujahadah, kami haturkan ribuan terima kasih teriring do'a Jazaakumullohu khoiroti wasa'adatid dunya wal akhiroh, Aamiin.
Mohon maaf atas segala kekurangtepatan.


Wassalamu'alaikum Wr Wb
Jamaah Wahidiyah Sidoarjo